Itulah puncak dari penerapan kebijakan Allah sehingga akan dapat dibedakan mana yang Haq dan mana yang bathil, akan nampak pula antara siapa yang beriman dan siapa yang kafir QS.
[12] Sehingga apabila seseorang mengingkari hisab, maka ia telah berbuat kufur, dan pelakunya sama dengan pengingkar hari kebangkitan.
Hadits shohih.
Namun bila dengan pengertian kedua, maka bila dimaksudkan bahwa orang kafir tetap memiliki kebajikan yang menjadikannya pantas masuk surga, maka pendapat demikian ini jelas keliru.